Ada "Pencuri" di Rumah Baru



Alhamdulillah sepekan lebih kita menempati rumah baru. Selama sejak pindahan sampai sekarang, semua baik-baik saja. ya, walaupun hanya baru 5 keluarga yang menempati dari 100 rumah yang ada. hari ke hari kami rasakan indah karena toh sudah tidak berfikir bayar kontrakan, kalau cicilan bulanan kan memang harus, tapi setidaknya udah rumah sendiri.
Tiap hari abah senantiasa rajin menyirami bunga di taman kecil. Kakak Azka selalu asyik bermain di halaman dan sawah depan. Di depan memang masih terhampar luas sawah milik perkampungan. kalo umi beda lagi, kalau sore "jalan-jalan dulu ah",hampir tiap hari bersama dik najwa.
Tepat kurang lebih dua pekan ini ada "kabar" yang kurang enak di dengar, bahwa daerah situ agak kuarang aman. Tapi,ah.. itu kan kata orang, biarin aja, sambut abah.
Ternyata....
e....tak terduga atau terbersit firasat. Tak tahunya semalem. dan paginya "mi, sandal putihnya dimana?,ya di depan pintu belakang",jawab Umi. Tak pikir paling ada di halaman depan. habis masak nasi,sambil nunggu, nyetrika dulu lah.. Lho.. baju batikku dimana mi?,sudah dicuci belum. "Sudah, di jemuran situ lho..!",kok nggak ada. coba tak cari di mesin cuci. kok juga nggak ada. "Mi,baju batikku kok nggak ada ya, padahal tadi malam kan udah dijemur to?. Wah, berarti ada yang tidak beres ini. Tak cek yang lainnya. Lho.............sepatu mas Azka dimana?,kok nggak ada. Padahal tadi malam masih di bawah meteran listrik lho. Kita kecolongan mi,kata abah. Lho.. lha ini kok ada sandal siapa ini. "Masya Allah,pencurinya nuker sandal tho", tambah Abah.
Ya...Allah kita kecolongan. Ya, udah mas Azka pake sandal dulu ya ke sekolah, nanti dibilangin bu guru,kata Abah membesarkan hati mas Azka. "Mi, aku berani sama Pencuri",kata Mas Azka sambil naik motor. Ya,nanti siang kita beli sepatu baru ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar